Sedalam rindu ini padamuSejauh itu takutku menyakitimuUntuk apa melepas rinduJika hanya akan menyiksamu
Agustus 04, 2024
Demi fisikku
Juli 15, 2024
Pagi
Juli 14, 2024
Aku
Juli 11, 2024
Terhalang Janji
Dua insan terikat rasa yang kian merindu.
Tatapan mata beradu, hatipun berbisik,
Cinta bersemi, bak mentari menyihir pagi
Namun sayang, duka menyelimuti asa,
Keduanya
terikat janji, cinta yang berbeda.
Hati
meronta, pilu tak terkira,
Ingin
bersama, tapi terhalang lara.
Cinta terlarang laksana
belati berbisa,
Menyiksa sukma, luka tiada terkira.
Diam dalam bisikan, rasa yang terpendam,
Hanya kenangan indah yang dapat diimpikan.
Berjalan di lorong berbeda, meski hati terikat
erat,
Mencari
kebahagiaan, walau cinta tak tersurat.
Doa
dipanjatkan, semoga cinta ini diberkati,
Walaupun
tak bersama, takkan terlupakan selamanya.
Di ufuk senja, air mata
berlinang,
Kenangan indah terukir, di lubuk kalang.
Perpisahan pasti pahit, penuh dengan sembilu,
Dirimu
Tersimpan jiwa yang tegar dan kuat.
Tanganmu yang cekatan,
Membuat roda kehidupan terus berputar.
Wanita tangguh, kau ibu yang luar biasa.
Bekerja keras demi keluarga tercinta.
Menantikan suami dan memuntun buah hati,
Tanpa keluh kesah, tanpa air mata.
Di sela kesibukan, tak kau lupa tugas mulia.
Mendidik anak dengan penuh kasih sayang.
Menanamkan nilai-nilai luhur,
Membimbingnya di jalan yang terang.
Kau Putri yang penuh berbakti.
Merawat orang tua dengan sepenuh hati.
Memberikan kasih penuh sayang,
Menemani mereka di kala senja.
Wanita tangguh, kau inspirasi bagi banyak orang.
Keteguhan hatimu bagaikan baja.
Semangatmu yang membara,
Menerangi jalan bagi mereka yang tersesat.
Juli 10, 2024
Kamu
Bulan sabit
mengambang di langit senja
Bintangpun masih malu sembunyikan sinarnya
Hanya angin membawa berita, kamu tidak baik baik saja
Sontak dedaunan merunduk perihDemi mendengar bisikan anginMembawa warta yang beku dan dinginTentang kamu yang sedang merintih sedih
Aku memikirkan kamuYa aku tak bisa melupakanmuAku ingin ada di sedihmuMembelai lembut rambutmu
Engkau
Menerjemahkan rasa yang kelam dan biru
Apakah rindu yang menghantui kalbumu?
Atau luka lama yang kembali menggores
jiwamu?
Oh, rembulan, tolong sampaikan salamku padanya
Agar dia tahu, aku selalu ada di sini
Menemani dalam suka dan duka
Menjadi pelita di kala senja meredup dan malam menyapa
Kuharap awan hitam segera
berlalu
Menyingkap sinar mentari yang hangat dan baru
Memberikan
semangat baru untuk melangkah maju
Dan mengantarkan kebahagiaan yang tak pernah sirna di
hatiku.
Ingatlah, aku di sini selalu menanti
Menanti senyummu yang indah dan menawan hati
Bersama kita lalui badai dan rintangan
Dan ciptakan kisah cinta yang abadi dan bertahan
Juli 08, 2024
Sisa Asa dalam Mimpi
Manusia, sang pencipta mimpi,Tergoda genggaman harapan, erat dan tak terperi.Namun, kecewa datang bagai tamu tak diundang,Menorehkan luka di hati, perih dan tak terbayangkan.
Janji, bagai bisikan di angin,Kadang membawa harapan, kadang membawa duka pilu nan kelam.Jika hati terlarut dalam emosi,Ucap janji hanya melukai, bagai duri yang menancap di sanubari.
Ingatlah, di balik setiap kekecewaan,Tersimpan hikmah yang menanti untuk digali.Bangkitlah dari keterpurukan, raih kembali harapan,Dengan langkah yang teguh dan hati yang penuh keteguhan.
Sensasi mimpi
Kekecewaan datang kadang tak terelakkanIa hadir tak pernah diinginkanNamun tak pernah bisa ditolakHanya hati yang ikhlas yang mampu menerima
Jika hati larut dalam emosi
Juli 01, 2024
Rembulan Nestapa
Mentari tak kuasa
menemui rembulan,
Karena angkara
meleyapkan gerhana.
Rembulan sendu sedih
meratap,
Menetes air matanya
membasahi persada.
Langit kelam menyelimuti dunia,
Bintang-bintang redup bagai tak bercahaya.
Angin menderu membawa nestapa,
Membawa duka lara tiada tara.
Bumi pun ikut bersedih pilu,
Menangis bersama sang rembulan yang biru.
Harapan sirna ditelan malam kelam,
Hanya sisa keputusasaan yang terpancar.
Namun, dibalik kesedihan yang mendalam,
Tersimpan secercah harapan yang tak padam.
Cahaya mentari kan kembali bersinar,
Menyinari rembulan dan dunia yang kelam.
Angkara takkan bisa selamanya berkuasa,
Kebenaran dan cinta akan selalu menang pada akhirnya.
Mentari dan rembulan kan bersatu kembali,
Membawa kedamaian dan kebahagiaan abadi.
Juni 30, 2024
Sepotong Rindu Darimu
Tapi Aku tidak mencarimu
Aku ingin bertemuTapi Aku tidak mendatangimu
Tapi Aku menunggu pesan darimu
Sekarang bukan lagi tentang waktu, rindu, perasaan dan pertemuanTetapi bagaimana cara kita saling menjaga walaupun tidak saling bertemu.
Pilu Rinduku
Rindu menjerit pilu tiada tara.
Bayang wajahmu yang kucinta,
Menari-nari di pelupuk mata.
Jarak memisahkan raga kita,Membuat jiwa merana meronta.Ingin kudekap erat ragamu,Menebus rindu yang membara di kalbu.
Suara tawa dan canda ria,
Terngiang bagaikan mimpi bahagia.
Kenangan indah bersamamu,
Terukir abadi di sanubariku.
Oh, dikau pujaan hati,Akankah engkau kembali ?Sirnakan pilu di dalam hati,Dan ciptakan bahagia abadi.
Juni 25, 2024
Relung Janji
Menjemput bayang yang tak kunjung datang
Mengharap janji yang terbuai angin mimpi
Bisikan rindu tertahan di ruang sepi
Aku masih di sini, menanti setiaMenyaksikan rembulan lukiskan wajahmu di angkasaMenjaga mimpi yang terukir indah dalam jiwaMendoakan cinta yang tak pernah pudar warnanya
Tersimpan dalam detak jantung yang berdegup pilu
Menanti hadirmu, meski hanya dalam mimpi
Menemani lara di malam yang kelam ini
Rindu ini tak terperi, bagaikan luka yang tak terobatiMenantimu, pujaanku, di ujung senja yang sunyiSemoga esok mentari bersinar cerahMembawa kabar gembira, kau kembali memelukku erat.
Juni 24, 2024
Bedebah
Di pusaran opini yang tak henti.
Dimana kebenaran terbungkam dusta,
Dimana logika tersesat dalam bualan semata.
Mulut-mulut bagaikan ombak yang ganas,Menghantam jiwa dengan kata-kata yang pedas.Terkadang manis bagaikan madu,Menipu hati dengan janji yang tak tertebus.
Di tengah kebisingan yang tak pasti.
Mencari secercah cahaya di antara kegelapan,
Mencari kedamaian di tengah hiruk pikuk zaman.
Tak mampu ku melarikan diri dari hiruk pikuk ini,Mencari tempat yang damai dan sunyi.Di mana aku bisa mendengar suara hatiku sendiri,Dan menemukan jati diri.
Kita harus berani menghadapi dunia ini,
Dengan pikiran yang jernih dan keteguhan hati.
Melawan arus dusta dan fitnah tanpa henti.
Jadilah mercusuar di tengah lautan kata,Menyinari jalan bagi mereka yang tersesat.Jadiah suara kebenaran di tengah kebisingan,Membawa kedamaian di tengah pertempuran.
Kita ada di sini, di dalam diri kita sendiri.
Kita adalah pencipta kata-kata kita sendiri,
Kita adalah penguasa pikiran kita sendiri.
Juni 23, 2024
Kelam Terurai
Dari angkara tak berujung
Dari amarah tak bertepi
Terdiam aku dalam rindu
Menatap luka di jiwa
Yang menganga bagai jurang
Terjerat dalam nestapa
Mencari secercah terang
Namun, langit kelam menyelimuti
Bintang pun tak lagi berseri
Hanya angin dingin yang menemani
Menemani pilu yang tak terperi
Rinduku membara bagai api
Mencari engkau yang sejenak menepi
Di lautan lara yang tak bertepi
Hanya bayangmu yang kutemui
Oh, mampukah aku bangkit lagi?
Melangkah dari jurang terjal ini?
Mencari kedamaian di hati
Dan menemukan kembali arti cinta sejati?
Hanya waktu yang bisa menjawabnya
Dan doa yang kupanjatkan kepada-Nya
Semoga kelam ini segera sirna
Dan terbitlah mentari bahagia.
Juni 20, 2024
Yang Hilang
Aku sendiri merengkuh beban ini
Mencoba memberi arti
Ketiadaanmu dalam diri
Mencari bayangmu di sudut senja
Hanya angin yang berbisik pilu
Membawa gema tawa dan menghilang
Kesepian jiwa yang terluka
Tanpa dirimu, dunia terasa hampa
Bagai lukisan tanpa warna
Mencari secercah makna dalam duka
Namun air mata mengalir tak henti
Membasahi pipi yang telah pucat pasi
Kembalilah, obati lukaku ini
Bersamamu, dunia indah kembali
Tanpa dirimu, aku bagai debu tiada arti
Meninggalkan aku dalam lara pilu?
Atau kau tersembunyi di balik awan kelabu
Menunggu saat yang tepat untuk kembali?
Kapan kau kembali menghangatkan hatiku
Sampai saat itu tiba, aku akan terus menanti
Dengan secercah harapan di dalam jiwa
Cerita Malam
Meski riuh rindu ini tak terperi.
Aku termenung dalam diam,
Menatap bayang malam semakin kelam.
Bintang berkelip di atas nirwana,
laksana tetesan air mata,
Angin malam berbisik di telinga,
Membawa cerita tentang cinta yang terluka.
Hatiku terasa hampa dan perih,
Menyimpan bayangmu dalam sedih.
Betapa pedih menahan semua cinta dan kasih?
Demi damai hati yang berdalih.
Masih, di dalam sunyi ini,
Kutemukan setitik kedamaian.
Saatku belajar menerima kenyataan,
Untuk melangkah maju demi harapan baru.
Disunyi ini, ku biarkan air mataku mengalir,
Agarlah semua luka di hati menyingkir.
Esok, ku kan bangun dengan harapan baru,
Sebuah harapan tuk sekedar menatapmu.
Aku tahu bahwa esok kan datang fajar mengganti malam.
Dan bersama dengan hangatnya mentari pagi,
Ku kan temukan kebahagiaan kembali.
Juni 19, 2024
Inikah Asa ?
Dalam diam melangkah sendiri
Tertatih menapak dan berhenti
Sejenak duduk dan melangkah lagi
Aku tahu jalan tak mungkin kulaluiNamun apa dayakuTak kuasa aku menolak kaki iniSeakan sangat yakin dengan mimpi mimpi
Merajut asa yang remuk redam
Ketika renda terkoyak oleh dendam
Angkara tersulut tak mampu redam
Aku mencoba bertanya pada hariMasih adakah yang tersembunyiSaat matahari tak mampu bersinarSaat gelap belum memudar
Juni 18, 2024
Riuh dalam Sepi
Kejora malamku,
Di manakah sinar indahmu ?
Hanya sayu terlihat di sudut matamu,
Hanya muram seisi wajahmu.
Kemana perginya tawa ceriamu ?
Kemana perginya senyum manis di bibirmu ?
Terlihat jelas hanya duka mendalam,
Luka yang menggores dari angkara dendam.
Oh, kejora malamku,
Kembalilah engkau bersinar terang
Tebarkan lagi cahaya indahmu
Hangatkan hati yang dingin dan kelam.
Aku menunggu di sini,
Walau tetap dalam sepi .
Pancarkan sinarmu kembali,
Menyinari malamku yang riuh sendiri.
Juni 17, 2024
Aku disini
Kusembunyikan rindu nan
pilu.
Di balik semak belukar dan perdu,
Berharap mentari tak kan menemukanmu,
Agar angkara tak memburu.
Orang lain mudah terpedaya,
Namun hati tak bisa berdusta.
Rindu ini menjerit, meronta,
Tiada henti, bagaikan badai yang tak tercipta.
Di manakah dirimu kini
berada?
Masihkah kau simpan rindu yang sama?
Seperti kala angkara belum berkuasa,
Dan cinta bersinar bagai mentari di ufuk raya.
Oh, rindu yang tersembunyi,
Kapan ku temukan jalanmu kembali?
Menembus duri dan amarah yang ngeri,
Mempertemukan kembali merananya dua hati.
Juni 16, 2024
Buat Saudaraku
Dari surau dekat rumah, menggema ke seluruh negeri.
Membawa pesan bahagia, mengagungkan Ilahi,
Rasa syukur dan cinta, untuk Rabb yang Maha Tinggi.
Menyentuh kalbu dan jiwa, membawa damai di hati nurani.
Malam penuh berkah ini, penuh makna dan arti,
Momen istimewa, untuk bersyukur dan berbagi kasih.
Semoga menjadi berkah dan rahmat, untuk kita semua .
Mari kita jadikan momen ini, untuk introspeksi diri,
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan, kepada Allah SWT yang Maha Kuasa.
Kita ikuti jejak sang Nabi, yang penuh dengan keikhlasan.
Semoga kurban diterima Allah SWT dengan penuh ridho,
Dan membawa kebahagiaan, saudara semua di dunia dan akhirat.
Embun
Jatuh di daun, tersapu angin pagi.
Menyentuh bumi, hilang ditelan pertiwi,
Namun esok hadirkan embun nan baru lagi.
Memikirkanmu, yang jauh di sana,
Hati pilu, dibalut nestapa.
Tersembunyi di dasar telaga.
Agar tak terlihat, tak tersentuh jua,
Menyisakan luka, bagi kita berdua.
Menyiksa jiwa, bagai badai tiada tara.
Yang penting kita semua terjaga,
Dari hujaman angkara, yang tiada tara.
Gemuruh rindu
Menemani malamku yang sunyi,
Membangkitkan rindu yang tak terperi.
Oh, rindu yang menyesakkan dada,Ingin kuungkapkan, namun tak terucapkan,Ingin bertemu, tapi terhalang jarak dan waktu.
Jarak pun seakan menahan langkahku.
Haruskah aku bisikkan rindu ini pada angin malam,
Berharap rindu ini mereda sesaat?
Mungkin aku harus belajar menikmati rindu ini,Yang bergemuruh di dalam kalbu.Akan kutunggu dirimu dengan sabar,Tanpa mengganggu, tanpa memaksa.
Menanti hari di mana rindu ini terobati,
Di mana kita bisa bersatu kembali.
Juni 14, 2024
Di Riuh rindu
Aku masih disini
Amarah sang dewa meluluhlantakkan buana
Sementara aku ...
Siapakah aku ?
Apalagi yang diharap dunia ?
Damai ?
Ah .. itu kan hanya khayalan semata
Mengharap awan menutupi amarah mentari
Lembah pengharapan kini membeku
Hanya mampu duduk terpaku
Juni 12, 2024
Mentari tak pernah berjanji
Mentari pasti akan terbenam
Juni 11, 2024
Dalam terpurukku
Anganku bisa merasakan
Anganku selalu menyebut fisikku Hebat
Fisikku kuat, fisikku istimewa
Tapi .. angkara ini sungguh hebat
Jantung ini tak henti berdebar
Keringat mengucur deras tanpa henti
Demi membaca amarah tak terkendali
Ingin kubawa bahu ini mendekati
Juni 10, 2024
---- $&8 ----
apa yang terjadi diluar kendali
akupun senang pernah tersesat
diantara kedua bola matamu
terimakasih sudah sudi singgah
terimakasih sudah menamani
namun ..
bodohnya diriku
yang masih berharap
merasakan lagi dan lagi hangat dekapanmu
Juni 09, 2024
Yang belum selesai
setiap langkahku meggetarkan jantungnya
bahkan bisikkanku membuat bising telinga
riuh meraka menelanjangi fisikku
Lelah
lelah ragamu dihajar keangkuhan
SUARA FISIKKU
Meski kurasa sedikit tenang
tidak lagi riuh
bisa saja aku tak berkabar kepadamu
bisa saja aku berhenti menyukaimu
layaknya matahari
hari ini tenggelam
besok pasti kan terbit lagi
dan tetap hangat dan membawa kedaiaman
Mei 27, 2024
Pagi Dua Tuju Mei
Rebahlah sayang, rebah di sisiku
Berceritalah kan ku dengarkan
Berkeluhlah kusediakan telingaku
Ku kan dia mendengarkanmu
Ini bahuku sayang
Bersandarlah padaku
Ambilah tempat teryaman buatmu
bersandarlah di bahuku kapan kau mau
Aku tahu, berat beban itu
Walau aku hanya bisa sedaiakan waktuku
akan kukurbankan untukmu
Ini taganku, kan kubelai lembut mahkotamu
Rebahlah sayang selagi ada waktu
Tak setiap saat ia berpihak padamu
letakkan bebanmu sejenak di pundakku
aku akan dampingimu sekuatku
Mei 25, 2024
Dualima Mei Duaempat
Bulan bersalju
Kepada siapa aku mengadu ?
Saat hati ini sakit yang terlalu
Kepada siapa aku lampiaskan amarah ?
Saat dia mendidihkan darah
Bulan merona
Kau biarkan aku terlalu terlena
Tenggelam dalam canda dan tawanya
Dalam kemesraan dan senyum manisnya
Anganku buta tak bermata
Pagiii
Kau buat anganku merekah bak kuntum bunga
Tapi mengapa ..
Sekejap kau biarkan layu tak berdaya
Februari 08, 2024
Jika Saatnya
Jika saatnya ...
Engkau rebah dalam pelukan rembulan
Kuhantarkan engkau dengan untaian doa
Kiranya Dia berikan hati yang damai
Jika saatnya ..
Engkau lena dalam sandaran malam
Tak putus kubelai engkau lembut kasihku
Kiranya Sang Khalik temani engkau di ketenangan malam
Jika saatnya ...
aku ..
Februari 06, 2024
Kutitipkan rinduku
Gerimis malam ..
Titip rinduku pada kekasihku
Sematkan rasaku dalam tetesan nadimu
Katakan padanya, tak mampu aku menahan rinduku
Setiap detak tetesanmu
Jauh menusuk dalam kalbuku
Tiada mampu aku menutup mataku
Membayang lekat wajah kekasihku
Gerimis malam ...
bahkan bulanpun tak mampu bersinar
kau tutup awan dalam dekapmu
disini aku ... kelu, rindu, tanpa kekasihku
Demi fisikku
Akulah kejahatan itu Maafkan aku fisikku Anganmu jauh menyiksamu Tajamku mengiris pilu Sedalam rindu ini padamu Sejauh itu takutku menyakiti...
-
Kesana kemari engkau berjalan Ini dan itu kamu berucap Seakan lidahmu kering jika tak berteori Tapi maaf ... bukan waktu yang tepat Can...
-
Kulalui malamku dalam sunyi, Meski riuh rindu ini tak terperi. Aku termenung dalam diam, Menatap bayang malam semakin kelam. Bintang be...