Desember 27, 2011

Send Me an Angel ... - By: Scorpion

The wise man said just walk this way
To the dawn of the light
The wind will blow into your face

As the years pass you by
Hear this voice from deep inside
It's the call of your heart
Close your eyes and your will find

The passage out of the dark
Here I am
Will you send me an angel
Here I am

In the land of the morning star
The wise man said just find your place
In the eye of the storm
Seek the roses along the way

Just beware of the thorns
Here I am
Will you send me an angel
Here I am

In the land of the morning star
The wise man said just raise your hand
And reach out for the spell
Find the door to the promised land

Just believe in yourself
Hear this voice from deep inside
It's the call of your heart
Close your eyes and your will find

The way out of the dark
Here I am
Will you send me an angel
Here I am

In the land of the morning star
Here I am
Will you send me an angel
Here I am

In the land of the morning star

Desember 06, 2011

Terlena aku di ....

Masa kecilku kuhabiskan dengan bermanja dipangkuan ibuku,
Bila kakiku terluka kumerengek digendongan ayahku,
Tak pernah kurasakan sengatan panas Matahari ...
Karena ibu selalu setia memayungi aku.

Masa kecilku selalu membuat teman temanku iri,
Tetesan air hujan dikepalaku selalu dengan lembut segera diusap ibu,
Dengan belaian kasih yang semakin membuatku terlena,
Dalam timangan ayahku aku selalu pulas terlelap ...

Tapi sayang jalanku tak selamanya mulus,
Alam disekitarkupun tak selamanya indah,
Baru aku tahu saat seharusnya aku beranjak dewasa,
Ternyata didepanku banyak kerikil yang dulu tak boleh aku injak bahkan sekedar kulihatpun tak boleh.

Onak dan duri yang dulu tak pernah kurasakan,
Kini menghujam dalam menembus kulit halusku,
Jalan mulus yang dulu kulihat dari gendongan ibuku,
Ternyata penuh dengan kerikil kerikil tajam yang siap merobek kakiku.

Ayah, ibu ... Kalian begitu kuat melindungi aku,
Tapi kalian tak pernah mengajarkan bagaimana mendapatkan kekuatan itu,
Ayah, ibu ... Betapa nikmat aku dalam dekapanmu,
Tapi kau tak pernah memberitahu aku betapa nikmat tetesan air hujan dan sengatan sinar matahari ...

Juni 09, 2011

Curahan hati seorang hamba

Duh Allah, duh kanjeng Gusti,
Hamba ingin mencurahkan isi hati
Tentang bangsa, tentang negeri ini ..
Negeri makmur yang kini kutempati

Duh Allah duh kanjeng Gusti,
mengapa masih saja ada saudara kami
yang sekarat bahkan hampir mati
karena menahan perut yang tak terisi ... ?

Duh Allah Duh Kanjeng Gusti,
Mengapa begitu banyak penyakit di negeri ini
termasuk penyakit baru saat mau diadili
hingga berobatpun harus keluar negeri

Duh Allah Duh Kanjeng Gusti,
terimakasih atas negeri yang makmur ini
terutama untuk insan yang mampu menata hati
juga mereka yang tega melakukan korupsi

Februari 24, 2011

Perlu waktu

Terdengar lirih ucapan rindu
ada sayup-sayup terucap cinta
kata maaf menyentuh hati
dan aku pun tersenyum

Bukan tak peduli
tak menyapa cinta
bukan tak ada rindu
ketika diam tak bicara

Hanya perlu waktu
untuk meletakkan dihatikudengan kadar sewajarnya


By : Fitriatuti HR
Banjarbaru, 21 Feb 2011

Februari 23, 2011

Damaikan Hati, Damaikan Negeri


Darimanakah makanan yang kalian makan ?
Bukankah dari tanah yang sama ?
Darimanakah air yang kalian minum ?
Bukankah berputar pada atmosfir yang sama ?

Saudaraku,
Bumi yang kuinjak, sama dengan yang kalian injak.
Udara yang kuhirup, sama dengan yang kalian hirup.
Terik mentari yang kurasa, sama dengan yang kalian rasa.

Malukah kalian menyebut kita semua ini saudara ?
Tak sudikah kalian menyebut kita semua ini sahabat ?
Kau rasa tak layakkah menyebut kita semua berteman ?
Perbedaan bukan alasan pertengkaran saudaraku ...

Kita ini sama, sama sebagai hamba.
Ada yang jauh lebih agung dan kuasa.
Dia Tuhan yang menguasai alam raya.
Di hadapanNya kita tiada beda.

Tapi mengapa demi gengsi kalian saling serang ?
Tapi mengapa demi kuasa kalian saling cerca ?
Ayolah kawan kita ini hanyalah debu dialas kakiNya ...
Janganlah biarkan Ia kecewa karena tingkah kita.

Februari 22, 2011

Masih kurangkah Mukamu ?

Kesana kemari engkau berjalan
Ini dan itu kamu berucap
Seakan lidahmu kering jika tak berteori
Tapi maaf ... bukan waktu yang tepat

Canggih memang terdengar Ilmu yang kau cakap
Indah juga tak bercela ... seakan semua kau kuasa
Asam dan garam, aku percaya, banyak yang kau habiskan
Tapi maaf, ... mungkin ini agak terlambat

Kemanakah engkau waktu kepala kami terbentur ?
Dimanakah engkau saat tangan kami butuh uluran?
Bukankah engkau hanya diam, melirikpun tidak ?
Bukankah engkau sibuk dengan alasanmu sendiri ?


Bukankah manusia dilahirkan, lengkap dengan muka masing masing ?
Mengapa mesti mencari cari lagi ?
Bukankah sejak lahir, sudah kita dikasih nama oleh orang tua ?
Mengapa mesti mencari cari lagi ?

Maaf ...
Caramu salah menurut akal sehatku
Engkau telah menusuk aku, tepat di jantungku
Engkau sama sekali tidak menolongku
Maaf .....................................