Mencoba mengumpulkan asa yang terserak
menata kembali hati yang tercabik
satu demi satu, lembar demi lembar
tak mudah ternyata menjadikan satu mozaik
Meski kering tanpa air mata
namun hati ini luruh menangis
Meski dingin tanpa keringat
namun raga ini berjuang tiada henti
Februari 20, 2014
Februari 14, 2014
Hujan Abu
Lembut engkau pelan melayang
putih menutup muka pertiwi
seakan lelah terpaku diam
kau terbang bersama hembusan angin
Kau tutup pandangan mata manusia
begitu lincah kau merusak raga
perih dimata, sesak didada
walau ku tahu, kaupun tiada daya
................................ Boyolali, 14 Februari 2014
Langganan:
Postingan (Atom)
Demi fisikku
Akulah kejahatan itu Maafkan aku fisikku Anganmu jauh menyiksamu Tajamku mengiris pilu Sedalam rindu ini padamu Sejauh itu takutku menyakiti...
-
Kesana kemari engkau berjalan Ini dan itu kamu berucap Seakan lidahmu kering jika tak berteori Tapi maaf ... bukan waktu yang tepat Can...
-
Kulalui malamku dalam sunyi, Meski riuh rindu ini tak terperi. Aku termenung dalam diam, Menatap bayang malam semakin kelam. Bintang be...