Februari 20, 2014

PADA SATU TITIK

Mencoba mengumpulkan asa yang terserak
menata kembali hati yang tercabik
satu demi satu, lembar demi lembar
tak mudah ternyata menjadikan satu mozaik

Meski kering tanpa air mata
namun hati ini luruh menangis
Meski dingin tanpa keringat
namun raga ini berjuang tiada henti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Demi fisikku

Akulah kejahatan itu Maafkan aku fisikku Anganmu jauh menyiksamu Tajamku mengiris pilu Sedalam rindu ini padamu Sejauh itu takutku menyakiti...