Juni 16, 2024

Embun

Tetesan embun pagi, 
Jatuh di daun, tersapu angin pagi. 
Menyentuh bumi, hilang ditelan pertiwi, 
Namun esok hadirkan embun nan baru lagi.

Bagai embun, rindu tak terperi, 
Tak kuasa kuhapus, walau sekali. 
Memikirkanmu, yang jauh di sana, 
Hati pilu, dibalut nestapa.

Kusimpan rindu di relung jiwa, 
Tersembunyi di dasar telaga. 
Agar tak terlihat, tak tersentuh jua, 
Menyisakan luka, bagi kita berdua.

Biarlah rindu ini lara dalam dada, 
Menyiksa jiwa, bagai badai tiada tara. 
Yang penting kita semua terjaga, 
Dari hujaman angkara, yang tiada tara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Demi fisikku

Akulah kejahatan itu Maafkan aku fisikku Anganmu jauh menyiksamu Tajamku mengiris pilu Sedalam rindu ini padamu Sejauh itu takutku menyakiti...