Juli 15, 2024
Pagi
Juli 14, 2024
Aku
Juli 11, 2024
Terhalang Janji
Dua insan terikat rasa yang kian merindu.
Tatapan mata beradu, hatipun berbisik,
Cinta bersemi, bak mentari menyihir pagi
Namun sayang, duka menyelimuti asa,
Keduanya
terikat janji, cinta yang berbeda.
Hati
meronta, pilu tak terkira,
Ingin
bersama, tapi terhalang lara.
Cinta terlarang laksana
belati berbisa,
Menyiksa sukma, luka tiada terkira.
Diam dalam bisikan, rasa yang terpendam,
Hanya kenangan indah yang dapat diimpikan.
Berjalan di lorong berbeda, meski hati terikat
erat,
Mencari
kebahagiaan, walau cinta tak tersurat.
Doa
dipanjatkan, semoga cinta ini diberkati,
Walaupun
tak bersama, takkan terlupakan selamanya.
Di ufuk senja, air mata
berlinang,
Kenangan indah terukir, di lubuk kalang.
Perpisahan pasti pahit, penuh dengan sembilu,
Dirimu
Tersimpan jiwa yang tegar dan kuat.
Tanganmu yang cekatan,
Membuat roda kehidupan terus berputar.
Wanita tangguh, kau ibu yang luar biasa.
Bekerja keras demi keluarga tercinta.
Menantikan suami dan memuntun buah hati,
Tanpa keluh kesah, tanpa air mata.
Di sela kesibukan, tak kau lupa tugas mulia.
Mendidik anak dengan penuh kasih sayang.
Menanamkan nilai-nilai luhur,
Membimbingnya di jalan yang terang.
Kau Putri yang penuh berbakti.
Merawat orang tua dengan sepenuh hati.
Memberikan kasih penuh sayang,
Menemani mereka di kala senja.
Wanita tangguh, kau inspirasi bagi banyak orang.
Keteguhan hatimu bagaikan baja.
Semangatmu yang membara,
Menerangi jalan bagi mereka yang tersesat.
Juli 10, 2024
Kamu
Bulan sabit
mengambang di langit senja
Bintangpun masih malu sembunyikan sinarnya
Hanya angin membawa berita, kamu tidak baik baik saja
Sontak dedaunan merunduk perihDemi mendengar bisikan anginMembawa warta yang beku dan dinginTentang kamu yang sedang merintih sedih
Aku memikirkan kamuYa aku tak bisa melupakanmuAku ingin ada di sedihmuMembelai lembut rambutmu
Engkau
Menerjemahkan rasa yang kelam dan biru
Apakah rindu yang menghantui kalbumu?
Atau luka lama yang kembali menggores
jiwamu?
Oh, rembulan, tolong sampaikan salamku padanya
Agar dia tahu, aku selalu ada di sini
Menemani dalam suka dan duka
Menjadi pelita di kala senja meredup dan malam menyapa
Kuharap awan hitam segera
berlalu
Menyingkap sinar mentari yang hangat dan baru
Memberikan
semangat baru untuk melangkah maju
Dan mengantarkan kebahagiaan yang tak pernah sirna di
hatiku.
Ingatlah, aku di sini selalu menanti
Menanti senyummu yang indah dan menawan hati
Bersama kita lalui badai dan rintangan
Dan ciptakan kisah cinta yang abadi dan bertahan
Juli 08, 2024
Sisa Asa dalam Mimpi
Manusia, sang pencipta mimpi,Tergoda genggaman harapan, erat dan tak terperi.Namun, kecewa datang bagai tamu tak diundang,Menorehkan luka di hati, perih dan tak terbayangkan.
Janji, bagai bisikan di angin,Kadang membawa harapan, kadang membawa duka pilu nan kelam.Jika hati terlarut dalam emosi,Ucap janji hanya melukai, bagai duri yang menancap di sanubari.
Ingatlah, di balik setiap kekecewaan,Tersimpan hikmah yang menanti untuk digali.Bangkitlah dari keterpurukan, raih kembali harapan,Dengan langkah yang teguh dan hati yang penuh keteguhan.
Sensasi mimpi
Kekecewaan datang kadang tak terelakkanIa hadir tak pernah diinginkanNamun tak pernah bisa ditolakHanya hati yang ikhlas yang mampu menerima
Jika hati larut dalam emosi
Juli 01, 2024
Rembulan Nestapa
Mentari tak kuasa
menemui rembulan,
Karena angkara
meleyapkan gerhana.
Rembulan sendu sedih
meratap,
Menetes air matanya
membasahi persada.
Langit kelam menyelimuti dunia,
Bintang-bintang redup bagai tak bercahaya.
Angin menderu membawa nestapa,
Membawa duka lara tiada tara.
Bumi pun ikut bersedih pilu,
Menangis bersama sang rembulan yang biru.
Harapan sirna ditelan malam kelam,
Hanya sisa keputusasaan yang terpancar.
Namun, dibalik kesedihan yang mendalam,
Tersimpan secercah harapan yang tak padam.
Cahaya mentari kan kembali bersinar,
Menyinari rembulan dan dunia yang kelam.
Angkara takkan bisa selamanya berkuasa,
Kebenaran dan cinta akan selalu menang pada akhirnya.
Mentari dan rembulan kan bersatu kembali,
Membawa kedamaian dan kebahagiaan abadi.
Demi fisikku
Akulah kejahatan itu Maafkan aku fisikku Anganmu jauh menyiksamu Tajamku mengiris pilu Sedalam rindu ini padamu Sejauh itu takutku menyakiti...
-
Kulalui malamku dalam sunyi, Meski riuh rindu ini tak terperi. Aku termenung dalam diam, Menatap bayang malam semakin kelam. Bintang be...
-
Kejora malamku, Di manakah sinar indahmu ? Hanya sayu terlihat di sudut matamu, Hanya muram seisi wajahmu. Kemana perginya tawa ...