Juli 01, 2024

Rembulan Nestapa

Mentari tak kuasa menemui rembulan,

Karena angkara meleyapkan gerhana.

Rembulan sendu sedih meratap,

Menetes air matanya membasahi persada.

Langit kelam menyelimuti dunia,

Bintang-bintang redup bagai tak bercahaya.

Angin menderu membawa nestapa,

Membawa duka lara tiada tara.

Bumi pun ikut bersedih pilu,

Menangis bersama sang rembulan yang biru.

Harapan sirna ditelan malam kelam,

Hanya sisa keputusasaan yang terpancar.

Namun, dibalik kesedihan yang mendalam,

Tersimpan secercah harapan yang tak padam.

Cahaya mentari kan kembali bersinar,

Menyinari rembulan dan dunia yang kelam.

Angkara takkan bisa selamanya berkuasa,

Kebenaran dan cinta akan selalu menang pada akhirnya.

Mentari dan rembulan kan bersatu kembali,

Membawa kedamaian dan kebahagiaan abadi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Demi fisikku

Akulah kejahatan itu Maafkan aku fisikku Anganmu jauh menyiksamu Tajamku mengiris pilu Sedalam rindu ini padamu Sejauh itu takutku menyakiti...