Mentari tak kuasa
menemui rembulan,
Karena angkara
meleyapkan gerhana.
Rembulan sendu sedih
meratap,
Menetes air matanya
membasahi persada.
Langit kelam menyelimuti dunia,
Bintang-bintang redup bagai tak bercahaya.
Angin menderu membawa nestapa,
Membawa duka lara tiada tara.
Bumi pun ikut bersedih pilu,
Menangis bersama sang rembulan yang biru.
Harapan sirna ditelan malam kelam,
Hanya sisa keputusasaan yang terpancar.
Namun, dibalik kesedihan yang mendalam,
Tersimpan secercah harapan yang tak padam.
Cahaya mentari kan kembali bersinar,
Menyinari rembulan dan dunia yang kelam.
Angkara takkan bisa selamanya berkuasa,
Kebenaran dan cinta akan selalu menang pada akhirnya.
Mentari dan rembulan kan bersatu kembali,
Membawa kedamaian dan kebahagiaan abadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar