Juli 11, 2024

Terhalang Janji

Di persimpangan jalan takdir bertemu,

Dua insan terikat rasa yang kian merindu.

Tatapan mata beradu, hatipun berbisik,

Cinta bersemi, bak mentari menyihir pagi

Namun sayang, duka menyelimuti asa,

Keduanya terikat janji, cinta yang berbeda.

Hati meronta, pilu tak terkira,

Ingin bersama, tapi terhalang lara.

Cinta terlarang laksana belati berbisa,

Menyiksa sukma, luka tiada terkira.

Diam dalam bisikan, rasa yang terpendam,

Hanya kenangan indah yang dapat diimpikan.

Berjalan di lorong berbeda, meski hati terikat erat,

Mencari kebahagiaan, walau cinta tak tersurat.

Doa dipanjatkan, semoga cinta ini diberkati,

Walaupun tak bersama, takkan terlupakan selamanya.

Di ufuk senja, air mata berlinang,

Kenangan indah terukir, di lubuk kalang.

Perpisahan pasti pahit, penuh dengan sembilu,

Akankah rasa ini abadi, meski takkan bersatu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Demi fisikku

Akulah kejahatan itu Maafkan aku fisikku Anganmu jauh menyiksamu Tajamku mengiris pilu Sedalam rindu ini padamu Sejauh itu takutku menyakiti...